Senin, 04 November 2013

Fakta Unik tentang Kecoa

Fakta Unik tentang Kecoa

Kecoa atau coro adalah insekta dari ordo Blattodea yang kurang lebih terdiri dari 3.500 spesies dalam 6 familia. Kecoa terdapat hampir di seluruh belahan bumi, kecuali di wilayah kutub.
Di antara spesies yang paling terkenal adalah kecoa Amerika, Periplaneta americana, yang memiliki panjang 3 cm, kecoa Jerman, Blattella germanica, dengan panjang ±1½ cm, dan kecoa Asia, Blattella asahinai, dengan panjang juga sekitar 1½ cm. Kecoa sering dianggap sebagai hama dalam bangunan. Kecoa ternyata memiliki peran penting dan sifat yang unik dalam kehidupan di dunia. Berikut beberapa hal unik tentang kecoa :

  • Kecoa jarang terbang
Kecoa jarang terbang, berarti kecoa tersebut sudah dewasa. Namun ternyata ada sebagian kecoa yang gemar sekali terbang, yaitu kecoa yang biasanya hidup di Amerika Tengah dan Selatan.

  • Kecoa penyebab global warming
Studi menunjukkan bahwa kecoa kentut rata-rata tiap 15 menit. Bahkan setelah mati, mereka akan tetap melepaskan metana hingga 18 jam. Dalam skala global, gas dalam perut serangga diperkirakan menyumbang 20% dari semua emisi metana. Fakta ini menempatkan kecoa sebagai salah satu kontributor terbesar global warming. Kontributor besar lainnya adalah rayap dan sapi.

  • Jika telentang, akan mati
Kecoa bisa mati karena tidak dapat membetulkan posisinya setelah jatuh. Hal ini disebabkan karena kehilangan kontrol kesimbangan. Titik berat kecoa ada di punggungnya sehingga jika lantai atau tanah tempatnya mati memungkinkan untuk terguling, maka kecoa akan terlentang. Ketika kecoa tidak mampu untuk mengontrol ototnya, kecoa bisa mati dalam keadaan telentang.

  • Kecoa tidak butuh kepala
Kecoa tidak membutuhkan kepala untuk dapat bertahan hidup. Kecoa bernapas melalui ventilator di seluruh tubuhnya dan otak tidak mengontrolnya. Kecoa tidak memiliki tekanan darah seperti pada mamalia dan tidak akan ‘bleed out’; dan sebagai seekor hewan berdarah dingin, kecoa dapat bertahan sebulan penuh dengan makanan yang sedikit.
Kecoa tanpa kepala dapat bertahan hidup cukup lama bahkan sampai 9 hari, dan pada akhirnya akan mati karena kelaparan.

  • Kecoa bisa menyebabkan asma
Alergi kecoa pertama kali dilaporkan sekitar 50 tahun yg lalu, dan sangat berbahaya. Alergen kecoa adalah kotorannya dan serpihan-serpihan dari bangkai kecoa yang menjadi debu dan masuk ke dalam tabung bronchial. Kepekaan terhadap debu ini memicu reaksi alergi bronkial yang dikenal sebagai asma.


Sumber : http://uniknya.com

0 komentar:

Posting Komentar