Fakta Unik tentang Kecoa
Kecoa atau coro adalah insekta dari ordo Blattodea
yang kurang lebih terdiri dari 3.500 spesies dalam 6 familia. Kecoa
terdapat hampir di seluruh belahan bumi, kecuali di wilayah kutub.
Di antara spesies yang paling terkenal adalah kecoa Amerika, Periplaneta americana, yang memiliki panjang 3 cm, kecoa Jerman, Blattella germanica, dengan panjang ±1½ cm, dan kecoa Asia, Blattella asahinai,
dengan panjang juga sekitar 1½ cm. Kecoa sering dianggap sebagai hama
dalam bangunan. Kecoa ternyata memiliki peran penting dan sifat yang unik dalam kehidupan di dunia. Berikut beberapa hal unik tentang kecoa :
- Kecoa jarang terbang
Kecoa jarang terbang, berarti kecoa tersebut sudah dewasa. Namun ternyata ada sebagian kecoa yang gemar sekali
terbang, yaitu kecoa yang biasanya hidup di Amerika Tengah dan Selatan.
- Kecoa penyebab global warming
Studi menunjukkan bahwa kecoa kentut rata-rata tiap 15 menit. Bahkan
setelah mati, mereka akan tetap melepaskan metana hingga 18 jam. Dalam
skala global, gas dalam perut serangga diperkirakan menyumbang 20% dari
semua emisi metana. Fakta ini menempatkan kecoa sebagai salah satu
kontributor terbesar global warming. Kontributor besar lainnya adalah
rayap dan sapi.
- Jika telentang, akan mati
Kecoa bisa mati karena tidak dapat
membetulkan posisinya setelah jatuh. Hal ini disebabkan karena
kehilangan kontrol kesimbangan. Titik berat kecoa ada di punggungnya
sehingga jika lantai atau tanah tempatnya mati memungkinkan untuk
terguling, maka kecoa akan terlentang. Ketika kecoa tidak mampu untuk
mengontrol ototnya, kecoa bisa mati dalam keadaan telentang.
- Kecoa tidak butuh kepala
Kecoa tidak membutuhkan kepala untuk dapat bertahan hidup. Kecoa
bernapas melalui ventilator di seluruh tubuhnya dan otak tidak
mengontrolnya. Kecoa tidak memiliki tekanan darah seperti pada mamalia
dan tidak akan ‘bleed out’; dan sebagai seekor hewan berdarah dingin, kecoa dapat bertahan sebulan penuh dengan makanan yang sedikit.
Kecoa tanpa kepala dapat bertahan hidup cukup lama bahkan sampai 9 hari, dan pada akhirnya akan mati karena kelaparan.
- Kecoa bisa menyebabkan asma
Alergi kecoa pertama kali dilaporkan sekitar 50 tahun yg lalu, dan
sangat berbahaya. Alergen kecoa adalah kotorannya dan serpihan-serpihan
dari bangkai kecoa yang menjadi debu dan masuk ke dalam tabung
bronchial. Kepekaan terhadap debu ini memicu reaksi alergi bronkial yang
dikenal sebagai asma.
Sumber : http://uniknya.com
0 komentar:
Posting Komentar